Lelaki itu. Aku melihatnya
lagi. Ditempat yang selalu berbeda dan kegiatannya yang dilakukannya pun
berbeda. Di ruang music, ia memainkan piano itu dengan begitu apik. Di ruang
kesenian, ia tengah melukis rumah dengan isinya. Di lapangan ia bermain bola dengan
semangat, bahkan mencetak gol beberapa kali.
Dan di kelas, aku melihatnya
tengah.. belajar? Anio, ia tengah tertidur dengan santainya. Namja yang kupikir
adalah namja sempurna, ternyata juga memiliki sisi yang lain. Aku tersenyum
melihatnya.